ID ENG

Perwakilan WSM Belgia Kunjungi PK FSB GARTEKS KSBSI PT. Wacoal Indonesia

Tanggal Publish: 01/07/2023, Oleh: DPP FSB Garteks

Beberapa waktu lalu, Pengurus Komisariat Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri afiliasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia atau PK FSB GARTEKS KSBSI PT. Wacoal Indonesia Kabupaten Bogor Jawa Barat mendapatkan keistimewaan. Pasalnya, mereka mendapat tamu kunjungan dari World Solidarity Movement (WSM) negara Belgia.                        

Kunjungan dari WSM Belgia ini diwakili Thiery Manhaege Kepala Departemen WSM Asia, Afrika dan Amerika, Katrien dan Caroline serta Meirhaq Kifli WS Asia. Sementara perwakilan dari FSB GARTEKS KSBSI diwakili Ary Joko Sulistyo dan Trisnur Priyanto, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP FSB GARTEKS KSBSI. Lalu perwakilan dari FSB GARTEKS KSBSI diwakili Hendra bersama jajaran pengurus lainnya.

Dalam pertemuan tersebut, pihak dri WSM Belgia langsung menyambangi sekretariat PK FSB GARTEKS KSBSI PT. Wacoal Indonesia. Saat dalam perbincangan, Theiry menyampaikan sangat senang bisa mengunjungi Indonesia dan berdiskusi dengan aktivis buruh. Pasalnya, WSM ingin sekali melihat pabrik sektor garmen dan tekstil, termasuk berdialog dengan perwakilan manajemen perusahaan.

Tak lama kemudian, perwakilan perusahaan dari PT. Wacoal Indonesia pun menerima tamu dari WSM Belgia. Dimana, pihak perusahaan diwakili oleh Jim Septiadi, Irawan Saputra serta Mujiati perwakilan HRD perusahaan. Dalam diskusi tersebut juga terlihat begitu hangat saat membahas sejauh mana hubungan serikat buruh dengan manajemen perusahaan dalam hubungan industri.

Jim mengatakan, selama ini hubungan antara perusahaan dan FSB GARTEKS KSBSI sangat baik di perusahaan. Kalau pun jika ada terjadi perselisihan hubungan industri, biasanya langsung diselesaikan dengan cara sosial dialog atau Bipartit. Termasuk, PT. Wacoal Indonesia selama ini sangat memperhatikan kesejahteraan buruh di lingkungan perusahaan.

“Selama ini PT. Wacoal Indonesia telah menjalankan upah sesuai keputusan pemerintah. Dan kami pun sangat mendukung program kampanye melawan kekerasan seksual dan hak kesetaraan gender yang diperjuangan PK FSB GARTEKS KSBSI PT. Wacoal Indonesia melalui Perjanjian Kerja Bersama (PKB),” ucapnya, Selasa (27/6/2023).

Selain itu, dia menceritakan, pada masa pandemi Covid-19 yang terjadi pada 2020-2022, perwakilan FSB GARTEKS KSBSI PT. Wacoal Indonesia sangat mengerti dengan keadaan perusahaan. Sebab, pandemi tersebut sangat berdampak pada kondisi perusahaan. Sehingga, mau tidak mau pihak perusahaan melakukan pengurangan upah dan jam kerja  untuk melakukan efisiensi keuangan perusahaan.

“Intinya, PT. Wacoal Indonesia bersama PK FSB GARTEKS KSBSI selalu mengedepankan sosial dialog, apabila terjadi masalah perselisihan hubungan industrial,” ungkapnya.

Sementara itu, Ary Joko  mengatakan bahwa kondisi dunia sekarang ini sedang mengalami resesi global akibat dampak perang Rusia-Ukrania. Dan tak bisa dipungkiri, dampak perang berkepanjangan ini, negara Indonesia terkena imbasnya. Salah satunya perusahaan di sektor garmen dan tekstil pun saat ini banyak tutup. Alasannya, karena pesanan produksi dari negara-negara di Eropa menurun.

“Sejak tahun 2022 sampai sekarang sudah ribuan buruh terpaksa menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dan banyak perusahaan di sektor TGSL merelokasi perusahaannya di Jawa Tengah, karena alasan upah buruh lebih murah diwilayah tersebut,” jelasnya.

Dia juga meminta agar PT. Wacoal Indonesia tidak melakukan PHK, termasuk merelokasi perusahan ke Jawa Tengah. Sekadar tahu, jumlah pekerja di perusahaan tersebut sekarang ini mencapai mencapai 978 orang. Dan mayoritas buruhnya adalah anggota FSB GARTEKS KSBSI. Oleh sebab itu, ada baiknya, dampak persoalan resesi global dibahas dengan cara duduk bersama untuk mencari solusinya.

Hal senada juga disampaikan Trisnur Priyanto, ia mengatakan FSB GARTEKS KSBSI sudah lebih dari 10 tahun berdiri di PT. Wacoal Indonesia. Hubungan industrial antara serikat buruh dan manajemen perusahaan pun selama ini terjalin sangat dinamis. Kalau terjadi perselisihan hubungan industrial,  biasanya ditangani oleh pengurus komisariat.

“Apabila pengurus komisariat tidak sanggup maka diserahkan ke Dewan Pengurus Cabang (DPC). Kemudian, jika pihak DPC tidak mampu maka diserahkan ke DPP. Dan penyelesaian ini dilakukan secara bipartit, tripartit atau sampai pengadilan hubungan industrial. Tapi sampai hari ini, hubungan kami dengan manajemen perusahaan sangat baik, karena mengedepankan sosial dialog,” terangnya.

Kemudian Komite Kesetaraan PK FSB GARTEKS KSBSI PT. Wacoal Indonesia juga sudah membuat prestasi. Sebab telah sukses membuat rumah perlindungan pekerja perempuan. Dimana tugasnya melakukan perlindungan terhadap pekerja peremuan agar bebas dari kekerasan dan pelecehan seksual di lingkungan perusahaan.

“Program ini dibuat bekerjasama dengan pihak perusahaan. Artinya, kami telah membuat kesepakatan, apabila ada oknum pekerja yang kelakukan kekerasan dan pelecehan seksual didunia kerja, maka pihak ada sanksi tegas terhadap si pelaku,”tegasnya.

Menyikapi soal relokasi perusahaan, Jim Septiadi menyampaikan PT. Wacoal Indonesia sudah berkomitmen tidak melakukan relokasi. Bahkan, sekarang ini, seluruh karyawannya tidak ada lagi yang status kontrak kerja. Namun sudah menjadi pekerja tetap.

“Jadi perusahaan kami tidak mengacu pada Undang-Undang Cipta Kerja,” ungkapnya.    

Termasuk soal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), ia menyampaikan pihak perusahaan sangat ketat diterapkan. Apabila ada pekerja yang mengalami kecelakaan kerja waktu bekerja, langsung segera dibawa ke rumah sakit. (AH)