Mendag: Industri Tekstil Masih Berpeluang Besar di Indonesia
Tanggal Publish: 19/09/2018, Oleh: DPP FSB Garteks
Kementerian Perdagangan berkomitmen mendukung industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional sebagai tuan rumah di negeri sendiri dan andalan ekspor untuk sektor nonmigas. Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, saat memberikan sambutan pada Dialog Tekstil Nasional 2018 di Bandung, Jawa Barat, berapa waktu lalu dan mengambil tema “Peningkatan Devisa Indonesia Melalui Produk TPT Nasional”.
Industri TPT merupakan industri yang terus tumbuh dan berkembang sehingga dapat menjadi andalan devisa bagi Indonesia dengan peringkat ketiga setelah sektor pariwisata dan kelapa sawit,” ujar Mendag. Mendag menjelaskan, Pemerintah telah berupaya membuka akses dan pasar produk TPT melalui penyelesaian berbagai perjanjian dagang dengan sejumlah negara.
Pemerintah juga melakukan peningkatan ekspor melalui percepatan perundingan dan pembukaan akses pasar ke pasar nontradisional di kawasan Afrika seperti Tunisia, Maroko, dan Mozambik. Selain itu, Pemerintah turut mendorong peningkatan kerja sama ekonomi ASEAN dengan negara-negara mitra strategis seperti Kanada, AS dan Rusia.
Menurut Mendag, di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global dan adanya perang dagang antara AS dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), tentunya berpengaruh terhadap industri TPT. Namun demikian, perang dagang tersebut juga membuka peluang pasar bagi ekspor Indonesia di pasar global.
“Indonesia sudah seharusnya bisa memanfaatkan peluang yang ada, setidaknya mengambil hampir 38 % atas pangsa ekspor TPT asal RRT ke AS,” ungkapnya.
Dialog Tekstil Nasional ini merupakan kelanjutan dari dialog serupa yang digelar di Solo, pada 5 September 2018 lalu. Selain Mendag, narasumber pada dialog ini yaitu Ketua Asosiasi Tekstil Indonesia Ade Sudrajat, Anne Patricia Sutanto (Pan Brothers), dan Iwan Setiawan Lukminto (Sritex). Selain itu, dialog dihadiri juga anggota API dan pengusaha di Industri terkait TPT. (AH)