Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), menjelang akhir tahun 2018 tingkat pengangguran terbuka (TPT) sampai bulan Agustus, jumlahnya mencapai 7 juta orang. Suhariyanto, Kepala BPS, menjelaskan bahwa jumlah pengangguran tahun ini berkurang dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, pada bulan Agustus 2017, tingkat pengangguran mencapai 7,04 juta orang.

“Sementara pada bulan Agustus 2018, jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mengalami menjadi 5,34 persen, atau dalam hitungan statistik jumlah TPT berkurang menjadi 40 ribu penduduk,” ucapnya dalam keterangan pers di Kantor BPS Pusat, Jakarta Pusat, Senin, 5 November 2018.

Lebih rinci Kepala BPS menyampaikan total angkatan kerja di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 131,01 juta penduduk dan Tahun ini juga, jumlah angkatan kerja di Indonesia jumlahnya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 124,01 juta penduduk. Walau tahun ini jumlah pengangguran berkurang sebesar 40 ribu orang, namun tingkat pengangguran terbuka (TPT) khusus daerah kota desa, mengalami kenaikan sebesar 6,45 persen. Sementara TPT di desa hanya mencapai 4,01 persen.

“Kenaikan TPT didaerah kota karena terjadi urbanisasi penduduk. Khususnya angkatan muda yang ingin mencari lapangan kerja di kota, lantaran pekerjaan sektor di pertanian mengalami penurunan tahun ini,” jelasnya.

Selain itu, dia mengatakan salah satu jumlah dari 7 juta yang terkena dampak TPT di tahun 2018 ini, lulusan tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK). Hal itu disebabkan, karena ada beberapa faktor, seperti peralihan perusahaan ke teknologi Revolusi Industrialisasi 4.0 dan ada juga faktor krisis ekonomi global yang berdampak kurang bergairahnya ekonomi global.

Berdasarkan hasil BPS pada bulan Agustus sejak beberapa tahun terakhir terjadi perbandingan TPT.
Diantaranya pada bulan Agustus 2015, jumlah TPT mencapai 7,56 juta penduduk. Pada bulan Agustus 2016, mencapai 7,03 juta penduduk, lalu tahun 2016 mencapai 7,03 juta penduduk dan terakhir dibulan Agustus tahun 2018 mencapai 7 juta penduduk atau turun 40 ribu orang. (AH)