ID ENG

Gelar Workshop, KSBSI Evaluasi Agenda Pemantauan Perundingan UE-CEPA

Tanggal Publish: 12/12/2018, Oleh: DPP FSB Garteks

Bertempat di Hotel IBIS, Senen, Jakarta Pusat, Selasa 11 Desember 2018, KSBSI mengadakan workshop tentang perjalanan selama satu tentang perundingan UE-CEPA. KSBSI telah menjadi motor penggerak dari perwakilan serikat buruh untuk mengawal proses perundingan UE-CEPA.  Pasalnya, KSBSI menilai, kalau proses perundingan EU-CEPA tidak dikawal, dampaknya bisa merugikan hak dan kerja layak buruh untuk kedepannya.

Sebab, salah satu tujuan utama dari kesepakatan perundingan EU-CEPA adalah bagaimana melahirkan kesepakatan antara pemerintah dan investor dari negara Uni Eropa, agar bisa membuka perusahaan multi nasional dan sekaligus menciptakan lapangan kerja. Namun KSBSI masih mempertanyakan, apakah ketika investor asing itu masuk ke Indonesia, bisa mengakomodir kepentingan tenaga kerja lokal bisa di perusahaan multi nasional?

Untuk itulah, KSBSI menyatakan terpanggil terlibat mengawal proses perundingan UE-CEPA, untuk berusaha menyelamatkan kepentingan tenaga kerja lokal. Dialog workshop yang digelar itu juga bagian dari evaluasi untuk menampung saran, kritik dan evaluasi tentang kelanjutan agenda EU-CEPA dari perwakilan federasi yang berafiliasi dengan KSBSI dan perwakilan serikat pekerja/buruh yang hadir dalam forum itu.

Sulistri (DEN KSBSI) menjelaskan, hampir dua tahun perjalanan KSBSI mengawal proses perundingan EU-CEPA, telah banyak meraih kemajuan, termasuk juga memiliki kendala. Tolok ukur keberhasilan KSBSI dalam memerankan kampanye dan advokasi mengawal perundingan UE-CEPA, seperti berhasil melobi pemerintah, melalui Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk ikut terlibat memperjuangkan masa depan buruh Indonesia selam proses perlindungan. Kemudian, serikat buruh internasional seperti ITUC, ITUC AP, PSI, BWI, mulai memberikan perhatian terhadap gerakan KSBSI dalam mengawal proses perundingan UE-CEPA.

Terkait masalah kendala yang dihadapi KSBSI selama mengawal proses perundingan EU-CEPA, Sulistri mengatakan memang tak jauh dari dana yang terbatas. Sehingga, untuk melakukan konsolidasi lintas serikat buruh/pekerja dan LSM menjadi agak lamban. Namun kendala itu bukan menjadi halangan utama yang membuat menyerah.

“KSBSI tetap melakukan aksi penggiringan opini ke berbagai media dan sosialisasi dalam bentuk pelatihan advokasi mengenai hasil perundingan UE-CEPA. Sehingga pengurus dan anggota KSBSI bisa mengetahui dan ikut terlibat untuk membela kepentingan hak-hak buruh,” ujarnya.

Intinya, Sulistri juga menyampaikan, untuk tahun depan KSBSI akan lebih melakukan aksi gerakan yang lebih nyata terkait agenda yang sedang diperjuangkan. Membangun konsolidasi lintas jaringan serikat buruh/pekerja dan LSM akan terus diperkuat. Termasuk mendesak pemerintah agar lebih transparan terkait hasil keputusan perundingan sudah menjadi target KSBSI, karena selama ini setiap hasil perundingan yang dilakukan pemerintah dengan UE-CEPA, terkesan tidak transparan. (A1)