DPC FSB GARTEKS KSBSI Tegal Gelar Agenda Basic Training
Tanggal Publish: 24/08/2023, Oleh: DPP FSB Garteks
Beberapa waktu lalu Dewan Pengurus Pusat (DPP) Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri afiliasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FSB GARTEKS KSBSI) mengadakan membership meeting dalam agenda basic training atau pelatihan kepada Dewan Pengurus Cabang (DPC) FSB GARTEKS KSBSI Kabupaten Tegal Jawa Tengah.
Trisnur Priyanto Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP FSB GARTEKS KSBSI sekaligus pemberi materi pelatihan ini sangat bermanfaat bagi anggota yang baru bergabung dengan FSB GARTEKS KSBSI diwilayah Kabupaten Tegal. Saat proses pelatihan ia mengatakan menggunakan konsep diskusi interaktif. Sehingga seluruh peserta sangat cepat menyerap materi yang disampaikan.
“Peserta yang mengikuti basic training juga mengetahui akan hak dan kewajiban mereka sebagai anggota FSB GARTEKS KSBSI. Sebagai pekerja juga mengetahui apa yang mendasari mereka bergabung dengan serikat buruh termasuk dasar-dasar hukumnya. Kemudian hak-hak sebagai buruh termasuk hak burub perempuan.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anggota sekaligus menempa mental mereka untuk berani mengeksplorasi potensi diri mereka,” ucap Trisnur dalam keterangan tertulis, Selasa (15/8/2023).
Kemudian, selama proses basic training ini, Trinur mengatakan pertanyaan yang disampaikan kepada peserta kepada pembicara memang masih sebatas normatif. Pasalnya, buruh yang baru bergabung di DPC FSB GARTEKS KSBSI wilayah Tegal ini memang belum begitu lama bergabung. Pertanyaan yang disampaikan masih seputar dasar hukum perburuhan.
“Termasuk pertanyaan mengenai bagaimana merekrut buruh di pabrik untuk bergabung dengan FSB GARTEKS KSBSI. Dan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan menurut undang-undang,” ujarnya.
Begitu juga, sejauh ini Trisnur menyampaikan perkembangan FSB GARTEKS KSBSI di wilayah Tegal semakin signifikan. Karena sekarang ini baru terbentuk Pengurus Komisariat (PK) FSB GARTEKS KSBSI PT. SHT. DPP FSB GARTEKS KSBSI juga sudah melakukan pemetaan wilayah untuk pengembangan organisasi. Serta merekrut anggota dan membentuk PK baru tingkat perusahaan.
“Jumlah anggota termasuk bagus peningkatannya. Nah, jika dilihat hanya kurang lebih 6 perekrutan jumlah anggota FSB GARTEKS KSBSI diwilayah Tegal sekarang jumlahnya kurng lebih 700 buruh,” ungkapnya.
Jawa Tengah sekarang ini menjadi target ladang industri oleh investor. Karena banyak perusahaan yang ada di Jabodetabek, Karawang, Banten yang memilih relokasi. Dan wilayah Tegal bagian dari Jawa Tengah. Oleh sebab itu, Trisnur menegaskan wilayah ini salah satu prioritas pengembangan basis buruh FSB GARTEKS KSBSI untuk kedepannya.
“Intinya bukan hanya wilayah Tegal saja target prioritas kami, wilayah lainnya di Jawa Tengah juga sudah kami targetkan untuk mengembangkan FSB GARTEKS KSBSI,” ucapnya.
Lalu, apakah pihak perusahaan yang memiliki perwakilan PK FSB GARTEKS KSBSI di wilayah Tegal sudah bisa menerima kehadiran serikat buruh? Dia menjawab, untuk satu perusahaan sudah bisa menerima kehadiran FSB GARTEKS KSBSI di perusahaan. Bahkan, katanya, penerapan Protokol FoA step by step mulai diberlakukan.
“Untuk saat ini belum ada perselisihan yang sampai tahap Perselisihan Hubungan Industrial (PHI) antara buruh dan perusahaan. Memang sempat ada beberapa perselisihan, tapi bisa diselesaikan ditingkat Bipartit,” pungkasnya.
Terakhir, ia berharap agar seluruh DPC, PK dan anggota FSB GARTEKS KSBSI di Kabupaten Tegal semakin solid dan bisa mengembangkan organisasi menjadi lebih baik lagi. “Sehingga FSB GARTEKS KSBSI bisa menjadi menjadi motor pergerakan serikat buruh di Tegal untuk kedepannya,” tutup Trisnur. (AH)