ID ENG

Dipercaya Ketua DPC, Suherman Berkomitmen Ingin Membesarkan Kembali FSB GARTEKS KSBSI Subang

Tanggal Publish: 22/03/2023, Oleh: DPP FSB Garteks

Dewan Pengurus Cabang Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri afiliasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (DPPC FSB GARTEKS KSBSI) Kabupaten Subang Jawa Barat, baru saja usai mengadakan Konferensi Cabang (Konfercab). Dimana, pada agenda konfercab ini dihadiri Tri Pamungkas, mewakili DPP FSB GARTEKS KSBSI.

Suherman mengatakan, saat dirinya dipercaya forum konfercab memimpin organisasi, dia berharap pengurus cabang, pengurus komisariat (PK) dan anggota bisa saling bersinergi. Termasuk memberikan warna gerakan buruh di Kabupaten Subang serta membina hubungan industrial yang harmonis dengan perusahaan dan pemerintah.  

“Saya juga akan bekerja keras untuk membuat program pelatihan dan pendidikan kepada anggota, supaya Sumber Daya Manusia (SDM) bisa menjadi mumpuni,” ucapnya, saat diwawancarai melalui seluler, Selasa (21/3/2023).

Kemudian, ia menyampaikan bahwa sejarah gerakan buruh FSB GARTEKS KSBSI pernah menjadi serikat buruh terbesar di Kabupaten Subang, karena memiliki memiliki ribuan anggota. Namun, karena sempat terjadi konflik internal organisasi serta pandemi Covid 19 jumlah anggota FSB GARTEKS KSBSI diwilayah ini semakin turun drastis.

“Kami sudah melupakan konflik organisasi di masa lalu. Fokus saya ingin membangun FSB GARTEKS KSBSI Subang menjadi lebih baik dan bermanfaat buat buruh,” pungkasnya.

Selain itu, Suherman mengatakan juga akan meningkatkan komunikasi yang baik dengan tingkat PK dan anggota. Dan duduk bersama memberikan pemahaman organisasi dan berkomitmen mengadvokasi anggota kalau yang mengalami perselisihan hubungan industrial.

“Minimal 1 bulan sekali, kami akan melakukan pertemuan konsolidasi dan membuat pelatihan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) buat pengurus dan anggota,” jelasnya.

Sekadar tehu, sekarang ini ada 4 PK yang masih bergabung di DPC FSB GARTEKS KSBSI Kabupaten Subang. Dan sebentar lagi bakal ada PK disalah satu perusahaan yang menyatakan siap bergabung. Kemudian, pola gerakan serikat buruhnya juga akan dirubah, terutama lebih mengedepankan pendekatan sosial dialog ke perusahaan dan Suku Dinas Ketenagakerjaan (Sudinaker).

Karena, selama ini FSB GARTEKS KSBSI Kabupaten Kabupaten Subang terkesan dikenal gerakan yang frontal dimata pengusaha. Namun Suherman tidak akan mengabaikan gerakan aksi demo, kalau ada pengurus dan anggota mengalami perselisihan hubungan industrial.

 “Ya kalau ada anggota yang mengalami perselisihan hubungan industrial, pasti langkah utamanya kami melakukan sosial dialog ke perusahaan melalui Bipartit. Nah, kalau tidak ada solusi kami akan melakukan advokasi dan aksi demo. Karena gerakan buruh itu harus dibangun semangat militansi yang tinggi dalam membela hak buruh,” tandasnya. (AH)