ID ENG

Tiurma Hutagaol Kembali Terpilih Memimpin PK FSB GARTEKS KSBSI PT Pou Chen Indonesia

Tanggal Publish: 22/03/2023, Oleh: DPP FSB Garteks

Beberapa waktu lalu, Pengurus Komisariat Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri afiliasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (PK FSB GARTEKS KSBSI) PT Pou Chen Indonesia melaksanakan agenda konferensi untuk pemilihan pengurus baru di tingkat perusahaan. Acara ini berjalan sukses serta dihadiri Faizal Rakhman Ketua DPC FSB GARTEKS KSBSI Serang Raya Banten. Dan peserta konferensi akhirnya memilih kembali Tiurma Hutasima Hutagaol  sebagai ketua pengurus komisariat.

Saat diwawancarai melalui seluler, Tiurma menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga besar FSB GARTEKS KSBSI PT. Pou Chen Indonesia. Karena ia kembali dipercaya memimpin organisasi untuk periode yang kedua. Intinya, dia berkomitmen, untuk menjalankan visi dan misi program organisasi. Baik dalam jangka pendek, menengah dan panjang.

“Terutana, saya harus menguatkan pergerakan basis di sistem kerja. Karena masih banyak kebijakan perusahaan melakukan mutasi karyawan dari area A ke area B. Jadi, masalah in jadi yang menjadi perhatian kami untuk untuk diperjuangkan kedepannya,” kata Tiurma saat diwawancarai, Selasa (20/3/2023).

Lanjutnya ia menyampaikan, kondisi PK FSB GARTEKS KSBSI memang masih dalam tahap perselisihan antar serikat di Disnaker Hubungan Industrial. Tau tepatnya, konflik antar serikat yaitu antara PK FSB GARTEKS KSBSI PT Pou Chen Indonesia dengan Serikat Pekerja Nasional (SPN) di lingkungan perusahaan.

“Kami menduga,  SPN di lingkungan PT Pou Chen Indonesia sepertinya sengaja menghalang-halangi anggotanya apabila ada yang mengundurkan diri. Karena diduga juga, tidak adanya persesuaian paham mengenai keanggotaan serta pelaksanaan hak dan kewajiban ke serikat pekerjaan,” terangnya.

Kemudian, kata Tiurma SPN di lingkungan perusahaan PT Pou Chen Indonesia, sepertinya mempersulit jika ada buruh  yang akan menentukan pilihannya untuk menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh.

 “Kami duga mereka sudah melanggar kebebasan berserikat,” pungkasnya.

Selain itu, pihak manjemen perusahaan ia duga terkesan lebih memihak dengan SPN. Pasalnya, jika ada keluhan dari buruh yang ingin supaya manajemen ikut turun menengahi masalah keanggotaan serikat pekerja/serikat buruh, mereka terkesan lepas tangan.

“Walau banyak tantangan, kami tidak mau menyerah. Tahun ini, saya bersama pengurus akan fokus untuk pengembangan jumlah anggota. Karena, pada pandemi Covid 19, banyak anggota kami yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Sehingga dampaknya, anggota kami berkurang,” ungkapnya.

Sekadar tahu, PK FSB GARTEKS KSBSI PT. Pou Chen Indonesia berdiri sejak tahun 2020. Walau beberapa tahun berdiri, namun konsisten melakukan mengadvokasi, jika ada anggotanya yang mengalami perselisihan hubungan industrial. Tiurma berharap, serikat buruhnya ini bisa membawa gerakan perubahan dalam organisasi dan memiliki program-program yang bermanfaat bagi anggotanya. Terlebih lagi, saat ini ancaman PHK masih menghantui buruh.

Posisi tawar PK FSB GARTEKS KSBSI PT Pou Chen Indonesia sebelumnya tidak pernah dilibatkan dalam setiap kebijakan perusahaan.  Atau dianggap enteng. Namun, setelah adanya pergerakan perjuangan dengan melakukan aksi demo, sekarang ini sudah mulai diikutsertakan oleh manajemen perusahaan.

“Namun untuk ikut terlibat menyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) kami belum memenuhi syarat dalam hal keanggotaan. Tapi kami akan kerja keras untuk membesarkan jumlah anggota supaya kedepannya bisa terlibat perundingan PKB,” tandasnya. (AH)