Presiden KSBSI: Pemerintah Harus Mengusut Tuntas Kasus Penembakan Pekerja di Papua
Tanggal Publish: 10/12/2018, Oleh: DPP FSB Garteks
Mudhofir Khamid, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) dalam keterangan persnya menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya, terkait tragedi penembakan pekerja di Kabupaten Nduga, Papua, 3 Desember 2018. Pekerja yang tewas itu ditembak, ketika sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Aurak, Distrik Yigi. Akibat tragedy penembakan itu, 16 menewaskan 16 orang dan 24 orang selamat. Mudhofir mengatakan penembakan terhadap pekerja yang diduga dilakukan Organisasi Papua Merdeka (OPM), oleh kelompok Egianus Kogoya, Panglima Komando Daerah Operasi III Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) itu sudah jelas sangat tidak manusiawi.
Pekerja dari PT Istaka Karya yang tewas juga tidak mengerti persoalan konflik politik yang terjadi di tanah Papua selama ini. Karena tujuan pekerja yang tewas ditembak itu untuk menafkahi keluarganya, jadi tidak ada kaitannya dengan urusan politik. Dengan tegas, KSBSI mengutuk keras tragedi penembakan itu sehingga menghilangkan 16 nyawa, diantaranya satu orang anggota TNI bernama Serda Handoko ikut tewas dan dua lainnya, satu anggota TNI, Pratu Sugeng, dan satu anggota Polri, Bharatu Wayu, ikut terluka tembak.
“Duka keluarga yang ditinggalkan juga menjadi duka keluarga besar aktivis buruh KSBSI, karena mereka yang tewas sedang berjuang untuk menafkahi anak, istri dan keluarga,” ujarnya, di Cipinang Muara, Jakarta timur, Senin, 10 Desember 2018.
Selain itu, dia juga mendukung langkah cepat TNI/Polri untuk segera mengusut dan menangkap pelaku penembakan di Kabupaten Nduga. Sebab, kalau TNI/Polri tidak bergerak cepat pelaku penembakan itu, akan menjadi preseden buruk kedepannya, agar tidak terbangun stigma ditengah masyarakat kalau Papua wilayah yang menakutkan. Padahal sama sekali tidak, karena pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sekarang ini sangat memperhatikan dan gencar melakukan berbagai macam program pembangunan untuk masyarakat Papua.
“TNI/Polri harus bergerak cepat menangkap pelaku penembakan dan harus memberikan sikap yang adil bagi keluarga korban yang ditinggalkan. Kami keluarga besar KSBSI meminta kepada aparat hokum untuk mengusut kasus itu sampai tuntas,” terangnya.
Selain itu, Presiden KSBSI juga meminta kepada pemerintah agar lebih memberikan jaminan perlindungan keamanan bagi pekerja yang sedang bekerja di Papua. Sebab, Papua dinilainya sudah bagian masa depan Indonesia. Karena di era kepemimpinan Jokowi yang sangat peduli terhadap masyarakat Papua. Bahkan Jokowi pun rela pulang pergi dari Jakarta-Papua, untuk memantau langsung melihat program pembangunan infrastruktur yang sedang dicanangkan.
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, kepada wartawan mengatakan akan segera membentuk Tim Keamanan Bersama TNI-Polri. Dimana tujuannya untuk lebih memberikan jaminan keamanan kepada pekerja di Papua selama pembangunan fasilitas jembatan dan Jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga. Panglima TNI juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan beberapa kementerian yang terkait proyek pembangunan infrastruktur Kabupaten Nduga agar tetap dilanjutkan. Intinya, TNI/Polri akan semaksimal melawan berbagai macam bentuk teror kepada masyarakat Papua dan berusaha keras memberi jaminan keamanan kepada seluruh masyarakat di Papua. (AH)