ID ENG

Panjang Umur Perjuangan, FSB GARTEKS KSBSI Rayakan HUT ke 27

Tanggal Publish: 14/06/2024, Oleh: DPP FSB Garteks

Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri afiliasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FSB GARTEKS KSBSI) hari ini merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke 27 (14 Juni 1997-14 Juni 2024). Perayaan HUT tersebut dirayakan secara sederhana di Kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) FSB GARTEKS KSBSI, Cipinang Muara Jakarta Timur, bersama pengurus dan anggota. Dengan melakukan acara doa bersama dan pemotongan nasi tumpeng.

Trisnur Priyanto Ketua Umum DPP FSB GARTEKS KSBSI dalam refleksinya mengatakan bahwa 27 tahun perjalanan FSB GARTEKS KSBSI, telah melewati berbagai macam persoalan internal dan tantangan berat. Namun ia bersyukur, sampai tahun ini serikat buruh yang dipimpinnya masih solid, tanpa perpecahan organisasi. Jumlah pengurus cabang diberbagai daerah, terutama diwilayah Jawa Tengah maupun anggota juga semakin berkembang.

“FSB GARTEKS KSBSI juga telah melewati transisi, dari era manual sampai memasuki era industri 4.0 dan saya bersyukur serikat buruh ini bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman,” ucapnya, di Cipinang Muara, Jakarta Timur, Jumat (14/6/2024).

Kemudian, Trisnur menyampaikan pengurus dari tingkat DPP, Dewan Pengurus Cabang (DPC) sampai Pengurus Komisariat (PK) sudah banyak diisi oleh anak-anak muda dan perempuan. Pengkaderan melalui pelatihan rutin dilakukan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) organisasi. Walau sudah banyak membuat terobosan,dia mengingatkan kepada semua kader FSB GARTEKS KSBSI agar tetap solid.

“Kalau pun di internal organisasi banyak masalah perbedaan pendapat, saya berharap semua kader harus mampu menyelesaikannya dengan berdialog dan mengedepankan kedewasaan berpikir,” ujarnya.

Sebab, kata Trisnur, sampai hari ini serikat buruh di Indonesia masih rawan terjadi konflik internal organisasi dan kemudian terjadi perpecahan. Nah, untuk mewujudkan kemandirian organisasi, dia juga menyampaikan agar pengurus DPC dan PK semakin disiplin membayar iuran organisasi. Pasalnya, beberapa mitra internasional FSB GARTEKS KSBSI kedepannya sudah tidak bermitra lagi. Jadi, kemandirian dalam membayar iuran sangat dibutuhkan untuk menjalankan roda organisasi.

Terkait masalah penguatan SDM organisasi, dia mengatakan FSB GARTEKS KSBSI sejak beberapa tahun ini memang sangat fokus menyikapinya. Karena tantangan serikat buruh kedepannya memang semakin berat. Baik dihadapkan dengan persoalan regulasi ketenagakerjaan dan kemajuan teknologi yang mengambil alih profesi kerja manusia.

“Sekarang ini DPP FSB GARTEKS KSBSI terus memotivasi semua pengurus DPC, PK dan anggota untuk mengasah talentanya dalam dunia organisasi. Termasuk meningkatkan kualitas pendidikan sampai tingkat S1, agar mereka memiliki kemampuan intelektual yang mumpuni,” terangnya.

Menurut Trisnur, memasuki usia ke 27 tahun FSB GARTEKS KSBSI bukan menjadi titik rasa puas. Pasalnya, dalam dunia pergerakan buruh, tantangan tetap ada bahkan semakin berat. Karena salah satunya, soal memperjuangkan upah buruh di Indonesia agar menjadi layak masih jauh dari harapan. Masalah hak kebebasan berserikat di perusahaan masih banyak ancaman dan pengusaha nakal masih sewenang-wenang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

“Bertambahnya usia FSB GARTEKS KSBSI maka jalan perjuangannya untuk membela buruh makin panjang. DPP FSB GARTEKS KSBSI juga memiliki tugas berat untuk mempersiapkan regenerasi kepemimpinan muda yang memiliki visi dan misi yang berkwalitas,” tandasnya. (AH)