Kejar Target Ditengah Daya Saing Kerja Indonesia Masih Tertinggal
Tanggal Publish: 22/01/2019, Oleh: DPP FSB Garteks
Tak bisa dipungkiri jika sampai hari ini, kualitas daya saing tenaga kerja bangsa Indonesia masih tertinggal jauh dari negara lain. Berdasarkan laporan riset dari Institute Management Developments, negara Swiss di tahun 2018, menyampaikan sumber daya manusia (SDM) dalam keahlian dunia kerja berada di peringkat 45 dari 63 negara.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan, kualitas tenaga kerja Indonesia memang naik dua peringkat dari tahun sebelumnya. Namun, walau mengalami kenaikan dibandinkan tahun sebelumnya, Indonesia masih kalah daya saing dengan negara ASEAN, seperti Malaysia dan Singapura. Dimana luas dan jumlah penduduknya masih lebih besar dibanding Indonesia, tapi kualitas keahlian kerja negara tetangga ASEAN itu lebih unggul.
Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, beberapa waktu lalu, di Jakarta, juga tak membantah jika kondisi daya saing SDM Indonesia masih lemah dalam kualitas keahlian tenaga kerja. Contohnya, dia menjelaskan, ketika investor asing masuk ke Indonesia dan membuka peluang Tenaga Kerja Asing (TKA) bekerja, ternyata masih banyak tenaga kerja lokal yang belum siap bersaing dengan TKA.
Dia juga tak mau menyalahkan pemerintahan sebelumnya yang jauh-jauh hari tidak menyiapkan SDM berkualitas di dunia kerja. Sehingga ketika sekarang ini ketatnya persaingan global dalam dunia kerja, akhirnya tenaga kerja lokal banyak yang belum siap bersaing karena minimnya keahlian kerja. Untuk mengejar ketertinggalan, Luhut menyampaikan pemerintah sedang gencar membangun program pelatihan (vokasi) dibeberapa sektor industri kepada angkatan muda.
Selain melakukan program vokasi, pemerintah juga sedang membangun kampus Politeknik Industri, untuk mengejar ketertinggalan daya saing kerja Indonesia di sektor industri.
Lanjutnya, dia mengatakan agar masyarakat tidak terlalu kuatir dengan masuknya TKA ke Indonesia. Untuk menghadapi tantangan dunia kerja di era global, Luhut mengatakan satu-satunya kualitas SDM harus terus diperbaiki.
“Pemerintah terus mengupayakan agar kualitas SDM, khususnya angkatan muda kita lebih mem iliki keahlian khusus sehingga nantinya mampu bersaing di era global, termasuk bersaing dengan kualitas TKA yang masuk ke Indonesia. Solusinya, pemerintah terus meningkatkan kualitas pendidikan dan vokasi di semua sektor industri,” tutupnya. (AH)