ID ENG

Elly Rosita Silaban, Perwakilan DEN KSBSI Hadir di Forum Internasional Komite Perempuan IndustriAll

Tanggal Publish: 06/12/2018, Oleh: DPP FSB Garteks

Beberapa waktu lalu, Elly Rosita Silaban, mewakili Dewan Eksekutif Nasional konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (DEN KSBSI) ikut menghadiri undangan forum internasional Komite Perempuan IndustriAll, di Mexico City, Amerika Selatan. Agenda pertemuan itu dihadiri aktivis serikat buruh lintas negara untuk membahas dan memperjuangkan hak-hak perempuan dalam dunia kerja. Dimana, selama ini KSBSI juga sangat konsisten terlibat untuk melakukan advokasi dan melakukan kampanye  memperjuangkan hak dan kepemimpinan perempuan di serikat buruh.

Dalam keterangannya, Elly mengatakan selama beberapa hari mengikuti pertemuan Komite Perempuan Industri All, banyak membahas persoalan nasib buruh perempuan diberbagai negara. Terutama pembahasan masalah diskriminasi dan kekerasan perempuan dalam dunia kerja. Untuk itulah, Komite Perempuan IndustriAll, memutuskan untuk memperjuangkan 40 persen partisipasi perempuan disetiap negara. Termasuk juga mendorong agar serikat buruh ditiap negara untuk mendorong undang-undang yang menjamin hak dan perlindungan perempuan.

Pasalnya, Komite Perempuan IndustriAll,sampai hari ini masih menilai keterlibatan perempuan sebagai pengambil keputusan masih terbilang minim diberbagai negara. Hal itu disebabkan karena masih adanya faktor diskriminasi, karena perempuan masih dianggap golongan lemah dalam dunia kerja dan ditengah masyarakat. Oleh sebab itu juga, Elly mengatakan seluruh peserta yang hadir juga merekomendasikan kampanye melawan stigma ketidakseimbangan gender.

Rekomendasi melawan stigma ketidakseimbangan gender itu sebelumnya juga sudah dibahas di Cape Town, Afrika Selatan pada bulan Oktober lalu, yang mempertemukan pria dan wanita yang memainkan peran utama dalam sektor IndustriALL. Hal itu disampaikan Monica Veloso, Ketua Komite Perempuan IndustriAll, bahwa hasil pertemuan bulan Oktober lalu yang  merekomendasikan:

  • Setiap jaringan dan sektor untuk menetapkan aturannya sendiri untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam pertemuan
  •  Sektor dan jaringan untuk merancang strategi untuk menganalisis masalah yang dihadapi perempuan di tempat kerja dan di serikat pekerja dan mengembangkan kampanye untuk mengatasinya
  • Menggunakan GFA untuk menuntut perusahaan multinasional untuk mempekerjakan lebih banyak perempuan di wilayah yang didominasi laki-laki dan menantang perusahaan-perusahaan untuk kinerja mereka dalam hal kesetaraan jender.

Berdasarkan penilaian Komite Perempuan IndustriAll, di tahun 2018 ini, sudah cukup banyak kemajuan perempuan di serikat buruh dalam memperjuangkan agenda IndustriALL dalam perjuangan 40 persen perempuan sebagai pengambil kebijakan. Contohnya, proyek pembangunan serikat buruh di Sub Sahara, Afrika telah mencapai tingkat 49,3 persen partisipasi perempuan dan dalam pekerjaan proyek Asia Tenggara hampir mencapai 44 persen.

“Dalam kegiatan pemuda secara global, partisipasi wanita adalah 40 -50 persen. Kemudian Komite Perempuan IndustriALL, negara Filipina juga sekarang ini sudah berhasil memperjuangkan tentang penambahan cuti hamil selama 105 hari hari cuti,” ujarnya.

Intinya, dalam pertemuan itu Komite Perempuan IndustriALL juga menyerukan kepada serikat buruh yang berafiliasi afiliasi agar berkomitmen untuk membuat ikrar dengan mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dalam dunia kerja. Saat ini sekitar 100 serikat buruh telah mengadopsi krar ini. Promosi ikrar berlanjut dengan rencana untuk mengembangkan modul pelatihan untuk serikat buruh.

Komite perempuan memutuskan untuk:

  • Bersikeras pada kuota untuk partisipasi perempuan dalam kelompok kerja dalam kongres (Rencana Aksi dan Anggaran Dasar)
  • Merekomendasikan bahwa Komite Eksekutif mendukung rekomendasi dari Pertemuan Cape Town dan merujuk mereka ke sektor-sektor untuk implementasi kuota 40 persen.
  • Merekomendasikan bahwa Komite Eksekutif mendukung Kebijakan Industri menentang Kekerasan dan Pelecehan dalam pertemuan dan kegiatan IndustriAll
  • Menegaskan kembali pentingnya mengadakan konferensi wanita dan meminta Komite Eksekutif untuk menentukan format dan waktu terbaik dalam konteks anggaran

“Kami sebagai perwakilan dari serikat buruh akan melanjutkan pekerjaan untuk meningkatkan partisipasi dan perwakilan perempuan di IndustriALL dan afiliasi kita. Tapi kita semua harus mengakui bahwa ini bukan masalah bagi perempuan saja: ini adalah masalah inti serikat buruh diseluruh dunia,” pungkasnya. (AH)