ID ENG

DPC FSB GARTEKS KSBSI Jakarta Laksanakan Pendidikan Kader Berbasiskan Digitalisasi

Tanggal Publish: 30/06/2024, Oleh: DPP FSB Garteks

Dalam rangka meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia (SDM), Dewan Pengurus Cabang Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri afiliasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (DPC FSB GARTEKS KSBSI) Jakarta menggelar pendidikan kepada pengurus dan anggotanya. Agenda pelatihan tersebut mengangkat tema “Penguatan Organisasi di Era Digitalisasi dan Dampak PP21/2024 Tentang TAPERA”.

Aris Sokhibi pemberi materi pelatihan, mengatakan agar pengurus dan anggota FSB GARTEKS KSBSI harus melek terhadap perkembangan teknologi di era digitalisasi. Sebab, kata Aris, kalau aktivis serikat tidak mampu beradaptasi, maka akan digilas perkembangan zaman. Dan DPP FSB GARTEKS KSBSI pun sekarang ini semakin berbenah, untuk menjadikan serikat buruh yang beradaptasi di era digitalisasi.

“FSB GARTEKS KBSI sudah memiliki data base keanggotaan berbasiskan website, lalu website organisasi, media sosial (Medsos) dan aplikasi Teman Garteks. Saya berharap, pengurus dan anggota juga harus bisa memaksimalkan Medsos untuk alat kampanyekan perjuangan FSB GARTEKS KSBSI,” ucap Aris yang juga menjabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DPP FSB GARTEKS KSBSI di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Tanjung Priok Jakarta Utara, Sabtu (29/6/2024).

Aris juga mensosialisasikan tentang manfaat aplikasi Teman Garteks. Dimana aplikasi ini bermanfaat bagi pengurus dan anggota untuk melaporkan masalah perburuhan di perusahaan. Termasuk, apabila ada anggota mengalami kekerasan dan pelecehan seksual di lingkungan kerja, maka DPP, DPC dan pengurus komisariat (PK) segera melakukan advokasi,” ujarnya.

Sementara itu, Yumana Sagala Ketua DPC FSB GARTEKS KSBSI Jakarta mengatakan pelatihan yang digelar ini bisa meningkatkan kwalitas pengurus tingkat cabang dan PK. Dia juga berharap, agar semua pengurus bisa semakin militan untuk membesarkan organisasi. Serta menambah jumlah anggota. Sebab, serikat buruh yang disegani pengusaha dan pemerintah itu harus memiliki anggota yang kongkrit dan terdidik.

“Kalau serikat buruh jumlah PK dan anggotanya sedikit, maka serikat buruh itu akan disepelekan. Saya juga meminta kepada peserta yang sudah ikut pelatihan ini, nantinya bisa berbgi ilmu kepada anggota yang belum mengikutinya,” ungkap Yumana.

Rencananya, kata Yumana, dalam waktu dekat ini DPC FSB GARTEKS KSBSI Jakart akan kembali menggelar pertemuan konsolidasi internal untuk penguatan organisasi. Dimana dalam pertemuan tersebut nantinya, akan membahas pengorganisiran buruh, memperkuat manajemen organisasi serta membangun jaringan serikat buruh. (AH)