ID ENG

Desak Batalkan Omnibus Law UU No. Tahun 2023, Buruh FSB GARTEKS KSBSI Cirebon Demo ke Jakarta

Tanggal Publish: 21/09/2023, Oleh: DPP FSB Garteks

Beberapa waktu lalu, perwakilan buruh Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri afiliasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FSB GARTEKS KSBSI) mengikuti aksi demo nasional. Tepatnya diwilayah Patung Kuda, Jakarta Pusat. Aksi demo ini perwakilan dari buruh Pengurus Komisariat (PK) FSB GARTEKS KSBSI PT. Long Rich Indonesia, PK FSB GARTEKS KSBSI PT. Gold Emperor Dua dan PK FSB GARTEKS KSBSI PT. Kreasi Garment Cirebon.

Masroni Departemen Pengembangan DPP FSB GARTEKS KSBSI mengatakan, kehadiran perwakilan FSB GARTEKS KSBSI dari Cirebon sesuai intruksi Dewan Eksekutif Nasional (DEN) KSBSI dan DPP FSB GARTEKS KSBSI untuk turun ke jalan.  Keterlibatan dalam aksi ini, juga sebagai wujud solidaritas dan sikap militan yang menolak segala penindasan terhadap buruh.

“Aksi demo ini adalah mendesak Mahkamah Konstitusi (MK) untuk membatalkan pemberlakuan Undang-Undang (UU) No. 6 tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU,” ucapnya beberapa waktu lalu di Jakarta.

Kemudian, UU ini sekaligus sebagai pengganti UU No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang nyata-nyata Inkonstitusional bersyarat, diputus melanggar Konstitusi dan harus diperbaiki dalam kurun waktu 2 tahun. Karena itu, KSBSI meminta Mahkamah Konstitusi (MK) segera membatalkan Omnibus Law UU Cipta Kerja (UU No. 6 Tahun 2023), khususnya klaster ketenagakerjaan. Sebagaimana hasil sidang ILO di Jenewa Swiss, bahwa Omnibus Law UU Cipta Kerja bertentangan dengan prinsip-prinsip perburuhan. Oleh karena itu harus dibatalkan.

Intinya, dia bersama perwakilan FSB GARTEKS KSBSI Cirebon tidak akan berhenti berjuang menolak omnibus law UU Cipta Kerja, khususnya kluster ketenagakerjaan. Sekadar tahu, sekarang ini, FSB GARTEKS KSBSI Cirebon semakin rutin membangun konsolidasi dan pengorganisiran buruh untuk menjadi anggota baru.

“Termasuk kami sudah mulai rutin melakukan pendidikan dan pengkaderan  untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) supaya menjadim kader yang militan dan profesional,” tutupnya. (AH)