ID ENG

Andreas SC Hutagalung, Kader Serikat Buruh FSB GARTEKS KSBSI, Siap Bertarung di Pemilu 2024 Lewat Jalur PSI

Tanggal Publish: 29/03/2023, Oleh: DPP FSB Garteks

Andreas SC Hutagalung, mantan aktivis gerakan mahasiswa era tahun 2000 an dan profesinya saat ini jurnalis serta aktivis buruh di Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), menyatakan siap bertarung di Pemilu 2024. Dia memutuskan bergabung di Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dan sedang mengikuti penjaringan Bakal Calon Legislativ (Bacaleg) Daerah Pemilihan (Dapil) 6 Jakarta Timur, wilayah Kecamatan Ciracas, Pasar Rebo, Makasar, Cipayung.

Saat melakukan deklarasi publik Bacaleg PSI Dapil 6 Jakarta Timur, di Kedai Kopi Sorai, Ciracas Jakarta Timur, dia mengatakan kondisi politik, hari ini memprihatinkan. Karena rakyat mengalami krisis kepercayaan politik dengan para elit politik. Padahal, makna dan tujuan politik itu sangat mulia, untuk merubah kesejahteraan rakyat menjadi lebih baik.

“Banyak para elit politik yang memiliki modal kuat saat Pemilu di DKI Jakarta hanya datang memberikan sembako dan uang. Mereka banyak mengumbar janji manis saat bertemu rakyat. Namun, setelah terpilih menjadi wakil rakyat langsung lupa. Bahkan rakyat pun susah menemui mereka,” kata Andreas saat menyampaikan orasi politiknya kepada pendukungnya, Selasa (28/3/2023).

Karena itu, dia menegaskan sudah waktunya rakyat Jakarta, khususnya di Dapil harus  membangun solidaritas kuat untuk bangkit melawan. Karena, rakyat Jakarta sudah terlalu lama disengajakan tertidur oleh perilaku pembodohan politik.

"Mari kita bersatu  melawan ketidakadilan. APBD di DKI Jakarta itu paling tertinggi di Indonesia, tapi masih banyak dana tersebut dijadikan ladang korupsi, sehingga rakyat tidak mendapatkan hak kesejahteraan yang semestinya,” tegas Andreas yang saat ini sebagai Ketua Departemen Komunikasi dan Pendidikan Buruh di serikat buruh FSB GARTEKS KSBSI.

Kemudian, kata Andreas tujuannya bertarung di Pemilu 2024 ini bukan bicara menang atau kalah. Namun ia ingin memberikan pendidikan kesadaran politik ditengah masyarakat. Dia juga mengaku tidak memiliki uang. Namun, hanya bermodalkan intelektual, semangat dan militansi kuat untuk merebut simpati rakyat di Dapil 6 Jakarta Timur.

“Kita jangan mau lagi dibodoh-bodohi dengan politik uang, karena rakyat nantinya akan menjadi tumbal kejahatan politik,” tegasnya.

Dia juga menegaskan, seandainya Tuhan Yang Maha Kuasa mengijinkan terpilih menjadi wakil rakyat di DKI Jakarta, dia tidak mau memberikan janji manis. Tapi ingin langsung mengajak rakyat untuk gotong royong  menciptakan kesejahteraan bersama. Sebab, katanya, birokrasi dan elit politik di Jakarta sudah melaksanakan berbagai pembangunan di segala bidang.

Tapi realitasnya pembangunan beserta hasilnya tersebut, masih lebih banyak dinikmati sekelompok elit saja. Nah, bagi rakyat yang miskin, justru tidak bisa menikmati kue kesejahteraan. Bahkan, nasib mereka semakin diabaikan oleh elit yang menguasai akses kekuasaan politik.

Menurutnya, masalah ketidakadilan ini yang harus diperjuangkan bersama. Dan salah satu program yang bakal dilakukan dalam wktu dekat ini, dia segera membuat Posko Solidaritas Rakyat. Sebagai perwujudan membangun secara konkrit untuk budaya gotong-royong membela hak rakyat. Dan yang bergabung dalam posko ini adalah aktivis mahasiswa, pengacara, berbagai termasuk komunitas Ojol.

“Tokoh pejuang revolusioner Che Guevara pernah berkata ‘apabila engkau melihat ketidakadilan dan hatimu bergetar, maka engkau adalah sahabatku. Maka, dalam deklarasi Bacaleg ini, saya ingin mengajak kawan-kawan bersatu melawan ketidakadilan politik, lawan dan lawan!,” tegasnya. (AH)